'/> Definisi & Pola Model Pembelajaran Kolaboratif Kurikulum 2013, Serta Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Card Sort, Tim Siswa Kelompok Prestasi, Jigsaw, Group Investigation, Circ, Dan Inkuiri Dasar

Info Populer 2022

Definisi & Pola Model Pembelajaran Kolaboratif Kurikulum 2013, Serta Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Card Sort, Tim Siswa Kelompok Prestasi, Jigsaw, Group Investigation, Circ, Dan Inkuiri Dasar

Definisi & Pola Model Pembelajaran Kolaboratif Kurikulum 2013, Serta
Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Card Sort, Tim Siswa
Kelompok Prestasi, Jigsaw, Group Investigation, Circ, Dan Inkuiri Dasar
Definisi & Pola Model Pembelajaran Kolaboratif Kurikulum 2013, Serta
Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Card Sort, Tim Siswa
Kelompok Prestasi, Jigsaw, Group Investigation, Circ, Dan Inkuiri Dasar
Pembelajaran Kolaboratif atau Collaborative Learning adalah situasi dimana terdapat dua atau lebih orang mencar ilmu atau berusaha untuk mencar ilmu sesuatu secara bersama-sama.

Tidak ibarat mencar ilmu sendirian, orang yang terlibat dalam collaborative learning memanfaatkan sumber daya dan keterampilan satu sama lain (meminta gosip satu sama lain, mengevaluasi ide-ide satu sama lain, memantau pekerjaan satu sama lain, dll).


Lebih khusus, collaborative learning didasarkan pada model di mana pengetahuan sanggup dibentuk dalam suatu populasi di mana anggotanya secara aktif berinteraksi dengan membuatkan pengalaman dan mengambil kiprah asimetri (berbeda).

Dengan kata lain, collaborative learning mengacu pada lingkungan dan metodologi acara penerima didik melaksanakan kiprah umum di mana setiap individu tergantung dan bertanggung jawab satu sama lain.

Hal ini juga termasuk percakapan dengan tatap muka dan diskusi dengan komputer (forum online, chat rooms, dll.). Metode untuk menyidik proses collaborative learning mencakup analisis percakapan dan analisis wacana statistik.

Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan dengan perubahan hubungan antara guru dan penerima didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan gres dari penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau pembelajaran kolaboratif.

1.   Guru dan penerima didik saling membuatkan informasi,
2.   Berbagi kiprah dan kewenangan,
3.   Guru sebagai mediator,
4.   Kelompok penerima didik yang heterogen.

Contoh - Contoh Pembelajaran Kolaboratif


A. Model Pembelajaran Card Sort (Sortir Kata)

Guru ingin mengajarkan perihal konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi gosip perihal objek. Untuk keperluan pembelajaran ini ia memakai media sortir kartu (card sort).  Prosedurnya sanggup dilakukan ibarat berikut ini :
  1. Kepada penerima didik diberikan kartu indeks yang memuat gosip atau pola yang cocok dengan satu atau lebih katagori.
  2. Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang mempunyai kartu dengan katagori yang sama.
  3. Berikan kepada penerima didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada rekannya.
  4. Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh penerima didik, buatlah catatan dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.

Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Sortir Kata / Card Sort :
  1. Motivasi
  2. Membagi kertas berisi goresan pena secara acak
  3. Menempelkan induk goresan pena di papan tulis
  4. Mengelompokkan siswa sesuai kelompok
  5. Menyesuaikan dengan induk kata
  6. Presentasi 
Kartu disimpan di atas meja, siswa di suruh ke depan satu persatu, dan mencocokkan anak kata dengan kuncinya.

B. Model Pembelajaran Tim Siswa Kelompok Prestasi (Student Teams Achievement Divisions / Stad)

Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Tim Siswa Kelompok Prestasi (Student Teams Achievement Divisions / STAD) adalah  :
  1. Menyajikan pelajaran (presentasi).
  2. Belajar dalam tim:
    • Bagi siswa dalam kelompok (terbagi habis).
    • Tugaskan untuk menguasai materi yang telah dipresentasikan.
    • Bagikan Lomba Kompetensi Siswa aatu materi lain.
    • Anjurkan pada tiap tim bekerja dalam duaan atau tigaan (anjurkan saling mengecek)
    • Beri penekanan, mereka dilarang mengakhiri sebelum yakin seluruh anggota paham/menjawab benar 100%.
    • Pastikan siswa memahami bahwa Lomba Kompetensi Siswa itu untuk mencar ilmu – bukan hanya untuk diisi dan dikumpulkan.
    • Berikan lembar kunci tanggapan LKS.
    • Berikan kesempatan saling menjelaskan jawaban, tidak hanya mencocokkan.
    • Bila ada pertanyaan, mintalah dulu kepada teman, gres ke guru.
    • Pada ketika siswa bekerja dalam tim, berikan penguatan.
  3. Berikan kuis:
    • Beri waktu cukup.
    • Jangan biarkan bekerjasama.
    • Kumpulkan hasil atau mintalah bertukar tanggapan (memeriksa hasil).
  4. Buatlah skor individu dan skor tim.
  5. Pengakuan kepada prestasi tim.

C. Model Pembelajaran Jigsaw (Model Tim Ahli)

Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Tim Ahli / Jigsaw, yaitu :
  1. Siswa dikelompokkan (4 orang).
  2. Setiap siswa diberi materi yang berbeda.
  3. Setiap siswa membaca kiprah bagiannya.
  4. Siswa yang mempunyai nomor sama berkumpul dalam satu kelompok (tim ahli).
  5. Siswa kembali ke kelompok semula.
  6. Secara bergantian mempresentasikan hasil tanggapan tim hebat kepada sobat lainnya, semua anggota kelompok mencatat hasil.
  7. Kesimpulan – penguatan dari guru

Pelaksanaan teknik Jigsaw dalam acara pembelajaran:
  1. Menginformasikan kompetensi dasar secara jelas.
  2. Menginformasikan tema/topik ………………. disertai klarifikasi singkat atau meminta  siswa mengamati, membaca, dan lain-lain, yang sama sesuai tema/ topik ...…………
  3. Menempatkan siswa secara heterogen dalam kelompok kecil (kelompok koopratif):
    • Kelas dibagi menjadi ……….. kelompok.
    • Tiap kelompok terdiri dari ………. siswa.
  4. Menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa:
    • Tugas individu sebanyak …….. kiprah (sesuai jumlah siswa tiap kelompok).
    • Tugas kelompok sebanyak ……… kiprah (sesuai jumlah kelompok).
  5. Meminta siswa menemui anggota kelompok lain yang mempunyai kiprah individu yang sama  untuk:
    • Belajar bersama.
    • Menjadi hebat informasi.
    • Merencanakan cara memperlihatkan informasi.
  6. Meminta siswa untuk kembali ke kelompok kooperatif (………. serangkai):
    • Berbagai gosip (sesuai kiprah individu).
    • Mengerjakan kiprah kelompok.
  7. Meminta kelompok menginformasikan hasil kiprah kelompok dilanjutkan tanggapan dari kelompok lain.
  8. Pembenaran/pelurusan hasil kerja kelompok.

D. Model Pembelajaran Group Investigation (Sharan, 1992)

Model pembelajaran Group Investigation merupakan metode pembelajaran kooperatif yang paling kompleks. Langkah-langkah penerapannya adalah :
  1. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen 
  2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan kiprah kelompok 
  3. Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok menerima kiprah satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
  4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif  yang bersifat penemuan 
  5. Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok memberikan hasil pembahasan kelompok 
  6. Guru memperlihatkan klarifikasi singkat sekaligus memberi kesimpulan 
  7. Evaluasi
  8. Penutup


EModel Pembelajaran Cooperative Integrated Reading  And Composition (Circ) Kooperatif Terpadu Membaca Dan Menulis (Steven & Slavin, 1995)

Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading  And Composition (CIRC)  :
  1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen
  2. Guru memperlihatkan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
  3. Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan menemukan ilham pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada selembar kertas
  4. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
  5. Guru menciptakan kesimpulan bersama
  6. Penutup 


F. Model Pembelajaran Inkuiri Dasar

Langkah-langkah pembelajaran Inkuiri Dasar, yaitu :
  1. Pengalaman awal : Kegiatan eksplorasi.
  2. Pertanyaan : Mengajukan pertanyaan dan pembelajaran dikembangkan seputar pertanyaan.
  3. Alternatif : Mengusulkan sejumlah alternatif yang masuk nalar untuk menjawab pertanyaan (alternatif tanggapan yang lain juga mungkin muncul pada tahap pengumpulan data selanjutnya.
  4. Data : Mengumpulkan data setiap alternatif tanggapan yang diajukan.
  5. Sintesis :Menarik kesimpulan dengan menentukan alternatif tanggapan terbaik atas pertanyaan yang dikaji.
  6. Menilai kesimpulan : Menilai/mengukur apakah kesimpulan itu sanggup menjawab pertanyaan  dengan   pas.
  7. Mengemukakan kesimpulan : Menyusun laporan dan presentasi kesimpulan.



Advertisement

Iklan Sidebar